Jumat, 21 Mei 2010

KB IMPLANT


BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang
Kontrasepsi adalah yang dimaksud kontrasepsi adalah upaya untuk mencegah terjadinya kehamilan yang dapat bersifat sementara atau permane. Upaya pemerintah dalam menekan laju pertumbuhan penduduk yaitu salah satunya dengan membentuk Badan Koordinasi Keluarga Berencana (BKKBN). Ada berbagai macam metode dalam ber-KB yaitu dengan penggunaan kontrasepsi yang bersifat sementara dan permanen. Implant mempunyai angka kegagalan kumulatif yang terendah dari semua cara kontrasepsi yang reversibel. Berdasarkan data di Kecamatan dan data di Klinik suatu daerah, peserta KB implant menempati urutan ke-3 setelah suntik dan pil, ini menunjukkan animo masyarakat untuk memilih implant masih rendah dibandingkan suntik dan pil. Tapi jika dilihat dari salah satu keuntungannya implant sangat efektif untuk mencegah kehamilan, dan implant merupakan Metode Kontrasepsi Efektif Terpilih (MKET).
Yang Boleh memakai KB :
Ibu yang ingin mengatur kehamilannya /Kelahirannya
Ibu deeengan penyakit kronis
Ibu dengan usia <>30 tahun dengan jumlah anak > 3 orang
Ibu melahirkan > 5 kali
Ibu riwayat persalinan jelek

Jenis dan Metode Kontrasepsi
Cara sederhana
Contoh: kondom
Metode efektif hormonal
Contoh : pil, suntik, implan/susuk
Metode non hormonal
Contoh : IUD, MOW/tubektomi, MOP/Vasektomi
Susuk IMG0220A

Tujuan Umum
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi tentang alasan pemilihan kontrasepsi implant pada akseptor keluarga berencana di Klinik dan Kecamatan suatu daerah tahun 2009. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi metode. Informan berjumlah 8 orang, 1 orang pimpinan klinik, 1 orang petugas KB dan 6 orang akseptor KB implant. Sumber data diperoleh dari WM pada key informan (pimpinan klinik dan petugas KB) serta FGD pada akseptor KB implant dengan menggunakan tape recorder.
Dari hasil penelitian ditemukan beberapa alasan pemilihan kontrasepsi implant yaitu sebagian besar informan menyebutkan mereka berpengetahuan baik maka mereka yakin memilih implant, informan tersebut menunjukkan sikap positif terhadap penggunaan kontrasepsi implant sehingga mereka memilih implant sebagai salah satu alat untuk ber-KB. Dengan adanya kebijakan kontrasepsi implant, sarana dan prasarana yang menunjang serta diberikannya penyuluhan tentang kontrasepsi implant kepada akseptor KB maka membuat informan tertarik untuk memilih implant, dukungan suami terhadap alasan pemilihan kontrasepsi implant juga sangat berpengaruh.
Diharapkan untuk meningkatkan peran serta akseptor KB implant terutama bagi ibu-ibu yang berumur 20 – 30 tahun, dan lebih meningkatkan lagi penyuluhan tentang kontrasepsi implant.



Tujuan Khusus
Mencegah kematian ibudan anak
Mencegah terjadinya kehamilan
Memberikan ketahanan keluarga
Meningkatkan kesejahteraan keluarga

















BAB II
METODE KB SUSUK (IMPLANT)

Pengertian
Susuk: Disebut alat kontrasepsi bawah kulit, karena dipasang di bawah kulit pada lengan atas, alat kontrasepsi ini disusupkan di bawah kulit lengan atas sebelah dalam.
Bentuknya semacam tabung-tabung kecil atau pembungkus plastik berongga dan ukurannya sebesar batang korek api. Susuk dipasang seperti kipas dengan enam buah kapsul atau tergantung jenis susuk yang akan dipakai. Di dalamnya berisi zat aktif berupa hormon. Susuk tersebut akan mengeluarkan hormon sedikit demi sedikit. Jadi, konsep kerjanya menghalangi terjadinya ovulasi dan menghalangi migrasi sperma. Pemakaian susuk dapat diganti setiap 5 tahun, 3 tahun, dan ada juga yang diganti setiap tahun. Penggunaan kontrasepsi ini biayanya ringan. Pencabutan bisa dilakukan sebelum waktunya jika memang ingin hamil lagi. Berbentuk kapsul silastik (lentur), panjangnya sedikit lebih pendek daripada batang korek api. Jika Implant dicabut kesuburan bisa pulih dan kehamilan bisa terjadi. Cara pencabutan Implan hampir sama dengan pemasangannya yaitu dengan penyayatan kecil dan dilakukan oleh petugas kesehatan yang terlatih. Sebelum pemasangan Implan sebaiknya kesehatan Ibu diperiksa terlebih dahulu,dengan tujuan untuk mengetahui apakah Ibu bisa memakai Implan atau tidak.
Efektifitas
Lendir serviks menjadi kental
Menggangu proses pembentukan endometrium sehingga sulit terjadi implantasi
Mengurangi transportasi sperma
Menekan ovulasi
99 % Sangat efektif (kegagalan 0,2 – 1 kehamilan per 100 perempuan)

Indikasi Susuk KB
Pemakaian KB yang jangka waktu lama
Masih berkeinginan punya anak lagi, tapi jarak antara kelahirannya tidak terlalu dekat.
Tidak dapat memakai jenis KB yang lain
Yang Harus Ibu Lakukan Setelah Pemasangan Implan
Daftarkan diri segera ke Pos KB Desa atau pusat pelayanan kesehatan lainya, agar dapat dibantu mengingatkan pada saat jatuh tempo pencabutannya. Sesudah pemasangan mungkin Ibu mengalami sedikit nyeri dibekas tempat pemasangan, Ibu tidak usah khawatir, karena rasa nyeri akan hilang dalam satu atau dua hari. Untuk mencegah terjadinya Infeksi dibekas pemasangan Implant harus dijaga supaya tetap kering selama 3 hari, jika ibu akan mandi angkatlah tangan tempat pemasangan Implant agar luka tidak terkena air, sebab jika luka menjadi basah dapat menyebabkan Infeksi. Jangan segan untuk membicarakan dengan petugas lapangan KB dan petugas kesehatan jika ada masalah dengan pemakaian Implant. Sesudah 5 Tahun Implan harus dicabut dan apabila Ibu masih berniat memakai implant kembali maka implant dapat dipasangkan lagi.
Keuntungan
Tahan sampai 5 tahun atau sampai diambil. Kesuburan akan kembali segera setelah pengangkatan. Pencegahan kehamilan terjadi dalam waktu 24 jam setelah pemasangan.
Melindungi wanita dari kanker rahim.
Aman digunakan setelah melahirkan dan menyusui.
Tidak mengganggu aktivitas seksual.
Daya guna tinggi
Perlindungan jangka panjang (3 tahun untuk Jadena)
Pengembalian tingkat kesuburan yang cepat setelah pencabutan
Tidak memerlukan pemeriksaan dalam
Bebas dari pengaruh estrogen
Tidak menggangu kegiatan senggama
Klien hanya perlu kembali ke klinik bila ada keluhan
Dapat dicabut setiap saat sesuai dengan kebutuhan
Mengurangi nyeri haid
Mengurangi jumlah darah haid
Mengurangi/memperbaiki anemia
Melindungi terjadinya kanker endometrium
Menurunkan angka kejadian kelainan jinak payudara
Melindungi diri dari beberapa penyebab penyakit radang panggul
Menurunkan angka kejadian endometriosis
Kelemahan
Tidak dianjurkan untuk penderita penyakit hati, kanker payudara, perdarahan tanpa sebab, penggumpalan darah, penderita tekanan darah tinggi, penyakit kandung empedu, kolesterol tinggi, siklus menstruasi tidak teratur, sakit kepala, penyakit jantung. Beberapa jenis susuk, yang tampak dari luar atau terasa bila diraba. Pada kebanyakan klien dapat menyebabkan pola haid berupa perdarahan bercak (spotting), hipermenorea, atau meningkatnya jumlah darah haid, serta amenorea.
Keluhan-Keluhan Yang Dapat Timbul akibat Pemasangan
Nyeri kepala, peningkatan/penurunan berat badan, nyeri payudara, mual-mual, pening/pusing kepala, perubahan perasaan (mood) atau kegelisahan
Membutuhkan tindakan pembedahan minor untuk insersi dan pencabutan
Tidak memberikan efek protektif terhadap infeksi menular seksual termasuk AIDS
Klien tidak menghentikan sendiri pemakaian kontrasepsi ini sesuai dengan keinginan, akan tetapi harus pergi ke klinik untuk pencabutan
Efektifitasnya menurun bila menggunakan obat-obat tuberkulosis atau obat epilepsy
Terjadinya kehamilan ektopik sedikit lebih tinggi (1,3 per 100.000 wanita pertahun)
Keluar bercak-bercak darah atau pendarahan yang lebih banyak selama menstruasi.
Hematoma/pembekakan dan nyeri.

Efek Samping
Gangguan pola Haid :
Tidak haid
Pendarahan yang tidak lama
Kemungkinan infeksi pada bekas luka pemasangan
Perdarahan
Siklus menstruasi lebih panjang
Rambut rontok
Gairah seksual turun
Jerawat dan depresi.
Penanggulangan :
Hubungan Petugas berwenang
Hematoma (warna biru dan rasa nyeri) pada deerah pemasangan, kompres dengan air dingin selama 2 hari, selanjutnya kompres dengan air panas/hangat sampai warna biru hilang.
Kontraindikasi
Hamil atau diduga hamil, penderita jantung, strok, lever, darah tinggi dan kencing manis.
Pendarahan Vagina tanpa sebab.
Wanita dalam usia reproduksi
Telah atau belum memiliki anak
Menginginkan kontrasepsi jangka panjang (3 tahun untuk Jadena)
Menyusui dan membutuhkan kontrasepsi
Pascapersalinan dan tidak menyusui
Pascakeguguran
Tidak menginginkan anak lagi, tetapi menolak kontrasepsi mantap
Riwayat kehamilan ektopik
Tekanan darah <180/110 mmHg, dengan masalah pembekuan darah, atau amenia bulan sabit (sickle cell)
Tidak boleh menggunakan kontrasepsi hormonal yang mengandung estrogen
Sering lupa menggunakan pil
Hamil atau diduga hamil
Perdarahan pervaginan yang belum diketahui penyebabnya
Benjolan/kanker payudara atau riwayat kanker payudara
Tidak dapat menerima perubahan pola haid yang terjadi
Miom uterus dan kanker payudara
Ganguan toleransi glukosa
Peringatan khusus bagi pengguna implan
Terjadinya keterlambatan haid yang sebelumnya teratur, kemungkinan telah terjadi kehamilan
Nyeri perut bagian bawah yang hebat, kemungkinan terjadi kehamilan ektopik
Terjadi perdarahan banyak dan lama
Adanya nanah atau perdarahan pada bekas insersi (pemasangan)
Ekspulsi batang implan
Sakit kepala migran, sakit kepala berulang yang berta, atau penglihatan menjadi kabur
Contoh
1. Implant (Jadena)
Dua kapsul tipis, fleksibel berisi levonorgestrel (LNG) yang disisipkan di bawah kulit lengan atas seorang wanita
Efektif 5 tahun untuk Norplant, 3 tahun untuk Jadena, Indoplant, atau Implanon
Nyaman
Dapat dipakai oleh semua Ibu dalam usia reproduksi
Kesuburan segera kembali setelah implan dicabut
Efek samping utama berupa perdarahan tidak teratur, perdarahan bercak dan amenora
Aman dipakai pada masa laktasi
Yang perlu diperhatikan :
- Jika ada keluhan atau masalah, pemakai harus segera kembali ke klinik.
- Jika pindah rumah, pemakai harus memberi tahu ke klinik.
Jangan menggunakan implant jika anda hamil/diduga hamil, benjolan/kanker payudara, diabetes mellitus dan memiliki riwayat darah tinggi
2. Norplan
Alat Kontrasepsi bawah kulit/lengan AKBK
1 atau 6 kapsul (seperti korek api) yang simasukkan ke bawah kulit lengan atas secara perlahan melepaskan horman progesteron selama 3 atau 5 tahun.
Cara kerja
Menghambat terjadinya ovulasi.
Menyebabkan endometrium/selaput lendir tidak siap untuk nidasi/menerima pembuahan.
Mempertebal lendir serviks/rahim.
Menipiskan lapisan endometrium/selaput lendir.
Tingkat keberhasilan/efektivitas : 97-99 %
Teknik Pemasangan
Saat pemasangan yang tepat adalah pada saat haid atau 1-2 hari setelah menstruasi.
Alat kontrasepsi dua kapsul tipis, fleksibel berisi levonorgestrel (LNG) yang disisipkan di bawah kulit lengan atas seorang wanita
Tidak terlihat dari luar, tapi masih dapat diraba. Tersedia dua macam, yang 1 batang atau 2 batang. Cara kerjanya yaitu hormon progesteron yang dilepaskan implant akan menghambat terjadinya ovulasi, menyebabkan selaput lendir atau endometrium tidak siap menerima pembuahan.

Implant (susuk KB)



Prinsip pemasangan susuk KB adalah dipasang pada lengan kiri atas dan pemasangan seperti kipas mekar dengan 6 kapsul.

Teknik Pemasangan sebagai berikut :
Rekayasa tempat pemasangan dengan tepat seperti kipas terbuka
Tempat pemasangan di lengan kiri atas, di anastesi dengan lidokain 2%
Dibuat insisi kecil, sehingga trokar dapat masuk
Trokar ditusukkan subkutan sampai batasnya
Kapsul dimasukkan kedalam trokar, dan didorong dengan alat pendorong sampai teras tertahan
Untuk menempatkan kapsul, trokar ditarik keluar
Untuk meyakinkan bahwa kapsul telah ditempatnya, alat pendorong dimasukkan sampai terasa tidak ada tahanan
Setelah 6 kapsul dipasang, bekas insisi ditutup dengan plester (band aid).


Pemasangan KB Susuk atau Implan
Persiapan alat
1.Meja periksa untuk klien berbaring 9. Spuit 5-10 ml, jarum suntik
2.Alat penyangga lengan ukuran 1-1,5 inch
3.Batang implant dalam kantong 10. Trokar 10 dan mandrin
4.Kain penutup steril serta mangkok 11. Scalpel 11 atau 15
untuk meletakkan implant norplant 15. Kassa pembalut atau plester
5.Sarung tangan steril 16. Kassa steril
6.Sabun cuci tangan 17. Epinefrin
7.Larutan antiseptic 18. Klem penjepit
8.Zat anstesi local 19. Bak instrument
20. klem lengkung dan lurus
Persiapan klien
1.Jelaskan pada klien, bahwa akan dilakukan pemasangan susuk dan akan sedikit mengalami rasa sakit saat penyuntikan anastesi local. Namun selanjutnya tidak akan nyeri.
2.Persilahkan klien mencuci seluruh lengan dengan sabun dan air mengalir, serta membilasnya.
3.Persilahkan klien berbaring dengan yang lebih jarang digunakan (misal lengan kiri)
4.Tentukan tempat pemasangan yang optimal, 8cm di atas lipatan siku. Gunakan spidol untuk tempat insisi yang akan dibuat.

Persiapan petugas
Cuci tangan sampai bersih lalu keringkan. Pakai sarung tangan steril. Dekatkan peralatan sehingga mudah dicapai.
Pelaksanaan pemasangan implant norplant
1.Masukkan jarum tepat dibawah kulit yang akan di insisi, lakukan aspirasi. Lalu masukkan obat anastesi 1ml diantara tempat untuk memasang. Lakukan pemijatan agar penyebaran obat marata.
2.Pegang scalpel dengan sudut 450, buat insisi dangkal hanya menembus kulit.
3.Masukkan ujung trokar malalui luka insisi dengan sudut kecil, dengan pola seperti kipas
4.Masukkan trokar perlahan-lahan kearah tanda dekat pangkal, saat trokar masuk sampai tanda (1), cabut pendorong dari trokar, masukkan kapsul pertama kedalam trokar. Gunakan ibu jari dan telunjuk atau pinset atau klem untuk mengambil kapsul dan memasukkan kedalam trokar.
5.Dorong kapsul sampai seluruhnya masuk kedalam trokar dan masukkan kembali pendorong. Tarik tabung trokar dengan menggunakan ibu jari dan telunjuk kearah luka insisi sampai tanda (2) muncul ditepi luka insisi dan pangkalnya menyentuh pegangan pendorong
6.Tanpa mengeluarkan seluruh trokar, putar ujung dari trokar kearah lateral kanan dan kembalikan lagi ke posisi semula. Selanjutnya geser trokar sekitar 150 mengikuti pola seperti kipas. Untuk melakukan itu mula-mula fiksasi kapsul pertama dengan jari telunjuk dan masukkan kembali trokar pelan-pelan sampai tanda (1) untuk memastikan jarak yang tepat antar kapsul. Bila tanda (1) sudah tercapai, masukkan kapsul berikutnya kedalam trokar dan lakukan seperti sebelumnya sampai selutuh kapsul terpasang. Pastikan ujung kapsul yang terdekat +/- 5mm untuk mengurangi risiko infeksi atau ekspulsi

7.Sebelum mencabut trokar, raba kapsul untuk memastikan ke enam kapsul semuanya telah terpasang. Setelah itu keluarkan trokar pelan-pelan. Tekan luka insisi dengan kassa lalu bersihkan dengan kassa anti septic. Tutup luka dengan plester, tidak perlu dijahit.
8.Jaga luka insisi tetap kering dan bersih paling sedikit 48 jam. Luka insisi sembuh umumnya 3-5 hari.
Pemasangan implant JADENA dan INDOPLANT sama dengan pemasangan NORPLANT hanya berbeda dalam jumlah kapsul yang dipasang yaitu hanya 2 kapsul, kapsulnya lebih panjang dan pemberiabn obat anastesi cukup 1-2 ml tanpa epinefrin.
Pelaksanaan pemasangan implant implanon
1.Persiapkan tempat pemasangan dengan larutan antiseptic
2.Tempat pemasangan 8 cm di atas lipatan siku pada bagian dalam lengan. Gunakan spidol untuk menandai dengan membuat garis sepanjang 6-8 cm
3.Suntikan anastesi tepat dibawah kulit sepanjang jalur tempat pemasangan
4.Regangkan kulit di tempat pemasangan dan masukkan jarum inserter tepat di bawah kulit sampai masuk seluruh panjang jarum inserter
5.Untuk meletakkan kapsul tepat dibawah kulit, angkat jarum inserter ke atas, sehingga kulit terangkat
6.Lepaskan segel inserter dengan menekan penopang pendorong inserternya
7.Putar pendorong inserter 900 atau 1800 dengan mempertahankan pendorong inserter tetap diatas lengan
8.Secara perlahan tarik jarum keluar dari lengan sambil tetap mempertahankan penopang inserter di tempatnya.


Pelaksanaan pencabutan KB implant
1.Persiapan peralatan dan persiapan klien sama dengan pemasangan susuk
2.Petugas cuci tangan dengan sabun dan air mengalir, keringkan dengan air bersih
3.Pakai sarung tangan steril
4.Dekatkan peralatan sehingga mudahdicapai
5.Usap tempat pencabutan dengan kassa berantiseptik, gunakan klem streril untuk memegang kassa tersebut
6.Gunakan kain doek lubang untuk menutupi lengan
7.Suntikkan obat anastesi 0,5ml, masukkan jarum tepat dibawah kulit pada tempat insisi yang akan dibuat. Lakukan aspirasi lalu masukkan jarum secara hati-hati dibawah ujung kapsul pertama sampai +/- 1/3 panjang kapsul (1cm). Tanpa mencabut jarum, geser ujung jarum dan masukkan kebawah kapsul berikutnya. Ulangi proses ini sampai seluruh ujung keenam kapsul terangkat. Jangan menyuntikkan obat anestesi diatas kapsul karena akan membuat jaringan oedem
8.Tentukan lokasi insisi yang mempunyai jarak sama dari ujung bawah semua kapsul (dekat siku), kira-kira 5mm dari ujung bawah kapsul
9.Buat insisi melintang yang kecil +/- 4mm dengan menggunakan scalpel
10.Mulai dengan mencabut kapsul yang mudah diraba dari luar atau yang terdekat tempat insisi, dorong ujung kapsul kearah insisi dengan jari tangan sampai ujung kapsul tampak pada luka insisi, masukkan klem lengkung (mosquito atau crile) dengan lengkungan jepitan mengarah keatas, kemudian jepit ujung kapsul denganklem tersebut.
11.Masukkan klem lengkung melalui luka insisi dengan lengkungan jepitan mengarah ke kulit, teruskan sampai berada dibawah ujung kapsul dekat siku. Buka dan tutup jepitan klem untuk memotong secara tumpul jaringan parut yang mengelilingi ujung kapsul. Ulangi sampai ujung keenam kapsul suluruhnya bebas dari jaringan parut yang mengelilinginya. Dorong ujung kapsul sedekat mungkin pada luka insisi, fiksasi kapsul dengan jari telunjuk dan jari tengah, masukkan lagi klem lengkung sampai berada dibawah ujung kapsul, jepit kapsul didekat ujungnya (5-10mm) dan secara hati-hati tarik keluar malalui luka insisi
12.Bersihkan dan buka jaringan ikat yang mengelilingi kapsul dengan cara menggosok-gosok pakai kassa steril untuk memaparkan ujung bawah kapsul, atau dapat menggunakan scalpel secara hati-hati tapi gunakan sisi yang tidak tajam untuk mencegah terpotongnya kapsul
13.Jepit kapsul yang sudah terpapar dengan menggunakan klem ke-2. Lepaskan klem pertama dan cabut kapsul secara pelan dan hati-hati dengan klem ke-2. Bila sulit dicabut, pisahkan secara hati-hati sisa jaringan ikat yang melekat pada kapsul dengan menggunakan kassa atau scalpel
14.Pilih kapsul berikutnya yang tampak paling mudah dicabut. Gunakan teknik yang sama. Sebelum mengakhiri tindakan, hitung untuk memastikan keenam kapsul sudah dicabut.

Metode pencabutan teknik “u” sama dengan teknik pencabutan implant seperti biasa namun perbedaannya hanya pada klem yang dipakai mencabut kapsul merupakan modifikasi klem yang digunakan untuk vasektomi tanpa pisau dengan diameter ujung klem diperkecil dari 3,5 menjadi 2,2mm.

Metode apabila kapsul sulit dicabut
1.Raba kedua ujung kapul dengan jari telunjuk dan jari tengah. Kemudian dorong kapsul sedekat mungkin kearah insisi
2.Masukkan klem lengkung kedalam luka insisi sampai ujung jepitan klem berda dibawah kapsul. Lengan kedua jari tetap menekan ujung kapsul untuk memfiksassi jepit kapsul dari bawah dengan klem lengkung. Meneruskan mendorong ujung kapsul kearah insisi, balikkan (flip) pegangan klem 180o ke arah bahu klien dan kemudian pegang klem dengan tangan yang berlawanan.
3.Bersihkan dan buka jaringan ikat yang mengelilingi kapsul dengan mengosok dengan kasa steril untuk memaparkan ujung kapsul. Setelah jaringan ikat terbuka gunakan klem kedua untuk menjepit kapsul. Lepaskan klem pertama dan cabut kapsul dengan klem kedua.
Metode pencabutan teknik “ pop out “
1.Raba ujung kapsul didaerah siku. Dorong ujung bagian atas kapsul dengan menggunakan jari. Buat insisi kecil 2-3 mm diatas ujung kapsul dengan menggunakan scalpel
2.Lakukan penekanan dengan menggunakan ibu jari dan jari tangan lainnya pada ujung bagian bawah kapsul untuk membuat ujung kapsul tersebut tepat berada dibawah tempat insisi.
3.Masukkan ujung tajam scalpel kedalam luka unsisi sampai terasa menyentuh ujung kapsul
4.Tekan jaringan ikat yang sudah terpotong dengan kedua ibu jari sehingga kedua ujung kapsul terpapar keluar.
5.Tekan sedikit ujung ataas kapsul sehingga kapsul muncul (pop out) pada luka inssisi dan dengan mudah dapat dipegang dan dicabut.
6.Setelah berhasil, kapsul berikutnya menggunakan teknik yang sama.
7.Setelah selesai mengeluarkan semua kapsul, bersihkan luka insisi menggunakan kasa antiseptik. Gunakan klem untuk memegang kedua tepi luka insisi selama 10 -15 detik. Unutk menggurangi pendarahan kemudian balut luka insisi. Tutup luka dengan plester atau ddengan kasa steril.
8.Jaga luka insisi tetap kering dan bersih +/ - 48 jam, terjadi infeksi. Pembalut luka boleh dibuka setelah sembuh (biasanya 3- 5 hari).
9.Segera kembali keklinik bila terdapat tanda infeksi seperti demam, radang (kemerahan dan panas)
















DAFTAR PUSTAKA

Manuaba, Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan & Keluarga Berencana untuk Pendidikan Bidan, EGC: 1998, Jakarta
Sarwono, Ilmu Kebidanan,Yayasan Bina Pustaka : 2006, Jakarta
http://www.pkmi-online.com/implant.htm
http://abstrak-kesehatan.blogspot.com/2010/02/analisis-alasan-memilih-implant-pada.html
http://www.drdidispog.com/2008/10/kontrasepsi-komplit-plit-plit.html
http://askep-askeb.cz.cc/2010/02/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-minat.html

1 komentar:

  1. dengan memasang implan apakah memungkinkan hamil sebelum masa implant jatuh tempo

    BalasHapus